KALA PAGI HARI
Di pagi hari yang indah,
Banyak pemandangan yang kujumpai
Kabut yang menyelimuti
Daun-daun yang menghijau
Pohon-pohon menjulang tinggi
Tebing yang menggilas alam
Matahari yang mengintip di celah-celah tebing yang sempit,
seolah menyapa dengan sinarnya
Burung – burung berkicauan
Bunga - bunga bernyanyian
Semak – semak ikut menghias
Kulihat banyak bebatuan
Basah terguyur hujan
Tanah yang subur
Sungai yang jernih
Mengalir deras tanpa hambatan
Rumput – rumput yang berembun
Semakin hijau bila dilihat
Bila kusentuh daun berembun
Dingin dan segar yang kurasakan
Hamparan sawah yang luas
Padi – padi mulai menguning, merunduk.... berat isinya
Pagi hari yang indah...
Membangkitkan semangat
Kini Kuakan melangkahkan kaki
Menuju sekolah ditemani alam yang indah
Oleh : Camelia Ratih / 08
PAGI HARI
Kabut masih menyelimuti
Gemericik air masih terdengar
Matahari mulai muncul
Ayampun berkokok
Kubuka jendela rumahku
Terlihat indahnya alam
Ku selalu melihatnya
Di setiap pagi hari
Oleh : Alvin Angga Pradika / 03
PAGI YANG CERAH
Mentari mulai tersenyum
Menyapa pagi yang cerah ini
Kicau burung bernyanyi
Pertanda kusiap mengawali hari ini
Selamat pagi kuucapkan
Harum bunga semerbak
Membuka pagi yang indah
Embunpun terus berjatuhan
Oh pagi yang cerah
Ayampun mulai berkokok
Membangunkanku di pagi ini
Kuingin selalu melihat pagi setiap hari
Oleh : Fachruddin Hamzah / 11
DI DESA ITU
Di kala pagi buta
Burung-burung berkicau
Bunga-bunga seakan tertawa
Daun-daun berbisik membicarakan desa yang permai
Desa yang penuh harapan
Dengan padi yang menguning
Hamparan sawah yang hijau
Mewarnai desa itu
Udara yang begitu segar
Tanah yang begitu subur
Menumbuhkan berbagai macam tumbuhan
Sungguh indah ciptaan Tuhan
Oleh : Inanda Andita M / 13
PERJUANGAN
Perjuangan...
Kulakukan di pucuk sebuah harapan...
Setiap langkah seiring bertambahnya rintangan...
Tersudut angan pada tujuan...
Seuntai harapan luluhkan keluh...
Sebuah usaha lenyapkan rintangan...
Derap langkah bulatkan tekad...
Seberkas cahaya tunjukkan jalan...
Semilir angin hembuskan isyarat...
Tuk melangkah lebih lanjut...
Kegagalan takkan hentikan langkah...
Mentari kan beri hati dan selalu bersinar...
Hingga hari esok kan tiba...
Oleh : Febraneila Primadina Kusuma / 12
Desaku
Desaku
Di esok hari, ayam berkokok
Pertanda matahari muncul
Embun yang masih
Menyelimuti padi
Udara yang masih segar
Gemuruh suara ombak
Itulah desaku....
Oleh : Raka Aditya Pradana / 18
Bumiku
Aku berpijak padamu
Kunikmati keindahan bumi
Gunung munjulang tinggi
Ombak bergulimg – guling di lautan lepas
Menghempas batu karang di pantai
Menerjang pasir dan batu karang
Sawah menghijau terbentang
Tanaman tumbuh subur
Tapi...
Semakin hari semakin banyak yang telah merusakmu
Hingga terjadi bencana alam...
Bumi...
Kini kau semakin tua
Dan kita jaga bumi ini agar lestari
Oleh : Ratih Permata Dewi / 20
Pagi Menghampiriku
Gunung menjulang tinggi
Tertutupi kabut tebal
Yang diselimuti hutan belantara
Bak tinggal di surga
Udara yang terhempas
Deburan ombak yang begitu indah
Menambah asrinya alam ini
Kicauan burung Yang terdengar
Merasuk ke dalam sukmaku
Seperti menghipnotis tubuhku
Asrinya tumbuhan yang ada
Kulauan warna hijaunya
Indahnya alam ini
Adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Oleh: Nasrul Annas / 15
Sambutan Burung
Telah lama aku mengenalmu
Karna kau sering menggodaku di pagi hari
Saat embun masih menyelimuti dedaunan
Tak peduli walau aku masih terlelap
Aku tahu tentang kau
Yang tak pernah lelah berceloteh
Menyambut sang mentari tersenyum
Yang tak pernah bosan dengan dahan –
dahan dan dedaunan
Sungguh pagi yang indah
Kau buat pagi menjadi lebih hidup
Oleh : Muh. Rafif Naufal / 14
Pesona Pagi
Sinar sang surya mulai menerpa bumi
Sang rembulan hilang di tengah dinginnya pagi
Bunga – bunga ceria menyambut pagi
Mentari tersenyum melihat ceria pagi ini
Aku terdiam tak bersuara
Terpana melihat lukisan Yang Maha Kuasa
Mataku terbakar pesona indahnya
Gunung menjulang, sawah hijau membentang
Gemricik air yang turun dari gunung
Mengajakku bermain menyapa alam
Nyanyian burung menjadi pemanis indah pesonanya
Titik – titik embun dalam cadar kabut
Menambah pesona indah pagi ini
Oleh: Bramantyansyah Kaspayopa / 07
Indahnya Bumi ini
Kabut tebal menemani setiap pijakan kakiku
Pohon-pohon menggoyangkan ranting, berusaha bangun dari tidurnya
Kuberdiri di atas hamparan rerumputan liar
Setiapku melangkah, angin bertiup pelan, membawa hawa dingin yang menggigit menusuk-nusuk hingga ke ruas-ruas tulangku
Tiba-tiba aku berhenti
Takjub melihat mentari menampakkan diri dari balik bukit
Emosi dan kebencian yang membayangiku, yang selama ini menyumbat pembuluh darah, hingga terasa nyeri di dada, serasa hilang, begitu Nampak keindahan dan suasana damai
Aku kan selalu berharap, keindahan ini tak kan pernah sirna oleh tangan-tangan manusia
Oleh: Ema Kurnia Aminnisa / 10
Indonesiaku
Kubuka mata dari tidurku
Kudengar sang burung bernyanyi merdu
Menyambut hari – hari indahku
Di Indonesiaku
Kulihat mentari tersenyum di balik awan
Menyinari setiap langkahku
Lengkah di bumi ini
Kujalani hari demi hari
Kuhirup berbagai aroma keindahan
Keindahan alam yang terpancar di bumi pertiwi
Titik air menetes dari langit
Matahari bersinar cerah
Mulai malu bersembuni di balik mendung
Embun yang membasahi daun mangga
Serasa segar di pelupuk mata
Menambah rasa syukur atas segala nikmat-Nya
Oleh: Ayu Rahmawati Kautsar Dieni / 05
Ketika Senja Terbenam Di Parangtritisku
Mentari meredup
Hamparan cakrawala luas merona
Menyisakan berkas sinaran jingga sang surya
Menyembul di ujung samudera
Bak orkestra indah
Beribu mata menyaksikan indah pertunjukan alam
Disutradarai Tuhan Yang Maha Indah
Sambil menikmati manisnya air kelapa muda
Dan semilir sepoi angin pantai Parangtritisku tercinta
Diiringi deburan ombak dan derap kaki kuda
Dinaungi atap langit jingga
Berhias ribuan burung kertas aneka warna
And the last but not least
Sampah – sampah merekapun turut ingin numpang tenar
Juga ingin disaksikan dan dilihat
Namun ternyata tak ada yang mau melirik mereka
Padahal jumlahnya sangat banyak
Saking banyaknya sampai – sampai menutupi keindahan pantai ini
Rupanya hanya ombak yang senantiasa mampir dan membawa mereka pergi
Dan merekapun hanya bisa mengotori butiran ombak laut parangtritisku ini
Ketika senja terbenam di parngtritisku
Berbu mata menyaksikan keindahannya
Namun tak ada yang mau menjaganya
Oleh : Abidah Alfi Maritsa / 01
Gunung
Kabut menyelimuti gunung di pagi hari
Pepohonan hijau menambah indahnya suasana
Burung – burung mulai berkicau di pepohonan
Hewan – hewan mulai mencari makan
Sang fajarmulai menmpakkan diri
Kabut telah menghilang dari gunung
Gunung – gunung menjadi hijau
Sang fajar menyinari hutan dan gunung
Burung – burung terbang tinggi di langit
Suara gemuruh ombak mulai terbang tinggi di langit
Suara gemuruhombak mulai terdengar
Burung camar mencari makan di laut
Seakan – akan menambah indahnya gunung di pagi hari
Oleh: Armanopa Ganadi / 30
Alamku dan Tuhanku
Di pagi yang cerah
Embun pagi menutupi gunung
Gemblegar ombak lautan
Ditambah kicauan burung
Eloknya pagi ini
Keindahan alam yang tiada batas
Tuhan Engkau adalah Maha Agung
Dan Engkau adalah Maha Segalanya
Manusia...
Tumbuhan...
Bumi...
Semua bersujud pada-Mu
Oleh : Rama Risqi Trisna / 19
Sawah Tadah hujan
Hamparan tanah berjuta impian
Bagi petani dan umat manusia
Ketika tetes air hujan mengguyur
Bergegas petani menyapa
Membelai, menyayang dan merawat
Hanya demi sebuah asa
Hasil yang berlimpah
Namun, ketika hujan tak lagi datang
Perlahan kau ditinggalkan
Terlantarkan tanpa sebuah pesan
Tanpa ada yang menyentuh
Sampai datang kembali musim air tiba
Oleh: Tsania Rosyda Rahmani / 24
Kupu - Kupu
Di saat ku bermain di taman
Aku bertemu hewan kecil
Begitu indah, cantik, nan menawan
Aku sangat kagum
Apakah ini sebenarnya ?
Hewan kecil bernama kupu-kupu ini
Salah satu keindahan Ilahi
Kesempurnaan kupu-kupu
Terbanglah wahai kupu-kupu....
Berikan cinta melalui kepakan sayapmu
Terbanglah seluas alam semesta
Dalami dalamnya lautan
Dan cintai setiap tarikan dan hembusan nafas
Oleh : Vega Manggalatama / 25
Sebuah Senyuman di Bibirnya
Senyumnya, bagai matahari di hari yang berawan
Hangatnya menerangi bumi,
Mengusir awan gelap yang menutupi
Senyumnya, bagai hujan
Mendinginkan hati yang panas dan gersang
Sumber kehidupan
Senyumnya bagai angin musim semi
Semilirnya menerbangkan dan membawa harumnya kasih
Menerpa lembut, mengajak cintaku pergi bersamanya
Begitu indah
Di kala senyuman itu sirna
Seolah mentari enggan menampakkan sinarnya
Bumi hati ini tertutup mendung duka
Membawa kesedihan jiwa
Akankah senyuman itu kembali?
Kapankah senyuman itu kembali?
Menyinari hati yang sepi...
Oleh : Abidah Alfi Maritsa / 01
Kenangan Terindah
Hampa terasa saat kau tak ada di sisi
Hanya kau yang ku kenang di saat mulai habis waktuku
Habis dalam kekosongan hati
Hanya tinggal sedikit kenangan bahagia
Kenangan terindah yang pernah ada
Kenangan yang tak terlupa
Kenangan dramatis yang buat haru dunia
Kenangan bersama 7C ceria
Kini kenaikan kelas hampir tiba
Menyisakan duka menyisakan luka
Meski sedikit bahagia...
Oleh : Yosefina Shilia Hernita / 28
Tebing Kedamaian
Tinggi menjulang bak pilar langit
Kokoh berdiri bagai lelaki perkasa
Lebatnya hutan hijau bagai zamrud permata alam
Birunya laut bagai batu saphir
Semilir angin dipucuk – pucuk cemara
Aroma pinus sejuk sedap baluti jiwa
Heningnya suasana melukiskan kedamaian
Oh...
Damai yang indah
Damai yang nyaman
Damai yang bahagia
Damai bagai di surga
Indah dalam segala
Oleh : Armine Hayu Harmony / 04
Negeri yang Indah
Matahari muncul menyapa alam ini
Ayam berkokok menyambut datangnya hari
Hamparan sawah menghijau bagai permadani
Barisan pegunungan berderet menjulang tinggi
Pohon – pohon menari
Burung bernyanyi menghiasi alam ini
Untuk generasi penerus
Jagalah alam ini!
Cintailah negri ini!
Hingga akhir zaman nanti...
Oleh : Wahyu Aji Saputro / 27
Tangisan Pohon dan Laut
Di pepohonan,
burung belajarberbicara
dengan lidah kecilnya
Tapi aku tak mengerti
Di laut,
ikan belajar terbang dengan sayap
yang keperak-perakan
Tapi aku tak mengerti
Karena aku hanyalah hutan kecil yang tak tahu
kenapa di alam untuk dimusnahkan
Betapa indahnya alam ini
Laut beromabak
Awan berarak-arak
Udara segar bertiup
Aku berdiri di atas puncak gunung
Berdiri di bawah langit
Untuk melihat keindahan alam
Keindahan dunia
Aku mempertaruhkan nyawa
Bertahan diri di puncak gunung
Demi melihat keindahanalam
Demi menyaksikankekuasaan Tuhan
Demi meningkatkan iman
Oleh : Zulaicha Choirunisa Ul Jannah / 29
Dunia Terang
Bayangannya merayap
Menyelimuti bangunan tua itu
Menghapus jejak embun
Menelan kesunyian
Tirta menyapu kekeringan
Menumbuhkan lingkaran berkelopak
Lingkaran-lingkaran,
yang selalu melemparkan
bau harumnya
Makhluk kecil bersayap
bersenandung di pucuk cemara
Mewarnai setiap langkah kehidupan
Angin membelai lembut kerudungku
Membuatku tersadar
Akan berjuta keindahan alam ini
Aku tertunduk
Disaat pepohonan mulai berayun
Disaat gemericik air menentramkan hati setiap insan
Inilah tanda syukur kami
Akan semua keindahan
Dan kesempurnaan alam-Mu
Oleh : Riza Nurlailla / 22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar