Senin, 28 Maret 2011

Aku dan Kamu, bukan Kita

Aku tak pernah tahu di mana dan bagaimana duniamu. Begitu pula sebaliknya, bahkan lebih buruk. Kamu tak pernah tahu siapa aku. Aku yang telah lama mengagumimu. Terkadang aku berfikir bahwa aku salah telah membencimu dan mencoba melupakan dirimu. Tapi, kurasa itu hal terbaik yang dapat kulakukan. 
Akhir semester dua, kelas tahun lalu, aku memang mulai simpatik padamu. Rasa simpatik itupun semakin menggebu terlebih setelah acara camping akhir tahun kemarin. Kukira itu hanyalah rasa simpatik sementara yang akan segera hilang setelah aku dan kamu tak sering lagi bertemu. Namun aku salah besar. Rasa simpatik itu justru tak terhapuskan hingga tahun tlah berganti. 
Berkali - kali aku mencoba membenci dan melupakanmu, tapi aku selalu saja gagal. Banyak alasan yang kucari agar aku dapat membenci dan melupakanmu. Perlahan tapi pasti, aku mulai mampu membenci dan melupakanmu. Meski saat ini belum seluruhnya aku membenci dan melupakanmu.
Aku yakin aku dapat membenci dan melupakanmu dalam kurun waktu tiga / empat bulan mendatang. Karena sebentar lagi kamu akan pergi meninggalkan tempat di mana rasa simpatik itu pernah timbul. Dan itu artinya, aku akan jarang melihatmu atau bahkan tak akan pernah lagi melihatmu . . .
Terimakasih untuk rasa simpatik yang kau buat hampir setahun belakangan ini . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar